Kecelakaan Maut Mobil yang Ditumpangi Syabda Perkasa Atlet Bulutangkis, Menabrak Truk. Mengantuk ?

WE SERVE TO ALIVEDefensive Driving Kecelakaan Maut Mobil yang Ditumpangi Syabda Perkasa Atlet Bulutangkis, Menabrak Truk. Mengantuk ?

Syabda Perkasa Pebulutangkis Nasional

Sragen.  “Syabda meninggal dunia dalam perjalanan ke Sragen untuk berziarah (takziah) karena neneknya meninggal dunia. Selamat jalan Syabda, Anda akan dirindukan,” lanjut pernyataan Yuni Kartika.

Dari informasi yang dihimpun dari Kasatlantas Polres Pemalang, AKP Achmad Riedwan Prevoost, Syabda Perkasa Belawa’> Syabda Perkasa Belawa (21) meninggal akibat kecelakaan hingga mengalami luka parah di bagian kepala. Ia meninggal di rumah sakit.

Syabda Perkasa adalah pahlawan Thomas Cup  2022 dan sederet prestasi telah di torehkan. Sungguh menyedihkan karena meninggal dalam yang sangat belia.

Diketahui, Syabda mengalami kecelakaan saat hendak melakukan perjalanan untuk ziarah ke makam neneknya di Sragen, Jawa Tengah. 

Menurut laporan dari Satlantas Polres Pemalang, pasca menerima laporan kecelakaan, pihaknya langsung bergerak mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi lima orang korban kecelakaan lalu lintas M (49), AS (48), DA (25), TB (11), SPB (21) ke rumah sakit (RS) di Pemalang.

Seluruh korban yang dievakuasi ke rumah sakit adalah penumpang mobil, satu orang korban dengan inisial AS meninggal dunia di tempat kejadian perkara. Sementara pada saat itu, SPB atau Syabda Perkasa Belawa mengalami lukat berat dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun akhirnya Syada Perkasa Belawa meninggal dunia bersama Ibunya 

Pebulutangkis Syabda Perkasa Belawa (22) dengan ibundanya, Anik sulistyowati (48) tewas setelah terlibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Tol KM 315 + 200 A, Desa Petanjungan, Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah. Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengatakan dugaan penyebab kecelakaan lantaran pengemudi bernama Muanis mengantuk saat berkendara. Awalnya, Iqbal menyebut kendaraan mobil Toyota Camry B-1824-KBN yang ditumpangi korban melaju di tol tersebut. “Kendaraan mobil Camry Nopol B 1824 KBN melaju dari arah barat ke timur di lajur kiri dengan kecepatan di atas rata-rata sesampainya,” kata Iqbal dalam keterangannya, Senin (20/3/2023). Selanjutnya, kata Iqbal, sesampainya di lokasi kecelakaan, pengemudi mobil itu diduga mengantuk hingga kecelakaan tak terelakan. “Sesampainya di lokasi kejadian diduga pengendara dalam kondisi mengantuk sehingga membentur Kbm truk Nopol AG 8711 V yang melaju searah di depannya,” tuturnya. Akibatnya, tiga penumpang mobil Toyota Camry yakni Muanis (49), Diana Sakti Anistyawati (25) dan Tahta Bathari Cahya Loka (11) mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan.

Mengambil hikmah dari peristiwa kecelakaan tersebut, Sabda mengemudi dari Bekasi pukul 11.00 malam sedangkan Bapaknya Muanis menggantikannya pada pukul 3.30 Pagi.  Kecelakaan terjadi pada Km 315 arah Pemalang tegal tujuannya ke sragen dengan menabrak bagian belakang truk.  Oleh karena itu perlu perhatian serius ketika mengemudi menggunakan kendaraan pribadi, tentu ada sejumlah persiapan yang harus dilakukan mulai dari mengecek kendaraan hingga kesehatan pengendara. Jangan sampai, ketika mengemudi kondisi badan sedang tidak fit sehingga jadi gampang lelah. Hindari keadaan Microsleep, mengantuk hanya sesaat tetapi akibatnya sangat fatal. Oleh karena itu hindari mengemudi diantara pukul 2.00 AM sampai 6.00 kalau anda tidak fit kondisi badannya.

Apabila sudah lelah, pengendara sering kali kehilangan fokus dan memejamkan mata selama beberapa detik ketika berkendara. Hal ini disebut juga dengan gejala microsleep.  Microsleep sangat mungkin terjadi pada pengendara yang mengantuk tetapi menahan diri untuk tidur. Padahal, untuk berkendara apalagi dengan rute yang jauh harus dalam kondisi prima dan tidak boleh mengantuk.

Lelah berkendara merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Kualitas tidur yang buruk dan kurang tidur secara negatif memengaruhi kinerja mengemudi, dan kondisi kelelahan yang ekstrem dapat menyebabkan microsleep (yaitu episode tidur singkat dengan kehilangan kesadaran sepenuhnya). Sistem pemantauan pengemudi menganalisis biosignal (mis. pandangan, kedipan, detak jantung) dan data kendaraan (mis. pergerakan roda kemudi, menahan lajur, akselerasi) untuk mendeteksi kondisi kelelahan dan mencegah kecelakaan. Kami berpendapat bahwa mungkin ada perbedaan kepribadian antar individu, perilaku mencari sensasi, dan kecerdasan dapat meningkatkan prediksi microsleep, selain rasa kantuk, hal ini ini berpengaruh pada kondisi kesehatan seseorang misalnya penderita diabetes, rabun senja yang cenderung lebih gampang mengantuk. Kami menguji 144 peserta laki-laki di lintasan mengemudi yang diawasi setelah kurang tidur selama 27 jam. Lebih dari 74% pengemudi mengalami microsleep, setelah waktu mengemudi rata-rata 52 menit. 

Mencegah microsleep saat berkendara Seperti yang disebutkan sebelumnya, microsleep merupakan salah satu faktor terjadinya sebuah kecelakaan lalu lintas. Maka dari itu, perlu untuk mempersiapkan diri sebelum berkendara serta selalu dalam kondisi waspada agar dapat menghindari microsleep. Saat menempuh perjalanan jarak pendek atau sudah sering dilalui, Wijaya Kusuma Pemerhati Keselamatan Jalan Raya– menyarankan para pengemudi memiliki rute yang berbeda dan tidak membosankan. Dengan harapan pengemudi menerima rangsangan yang berbeda sehingga microsleep pun akan sukar dialami

Demikian pula menurut Firman Aulia DIrektur ORDTraining.com  bahwa untuk perjalanan jauh, yang paling utama menurutnya pastikan diri sendiri dalam keadaan sehat dan bugar. Sehat sendiri tidak hanya sehat secara fisik, tapi juga secara psikis. Bugar itu berarti seseorang yang memiliki tidur cukup selama 7-8 jam. Ia juga mengimbau untuk para pengendara sebelum menempuh perjalanan jauh, membuat terlebih dahulu rencana perjalanan yang turut mempertimbangkan lokasi mana saja yang bisa dijadikan tempat istirahat. 

Saya sarankan ialah istirahat setiap 2 jam atau ketika tanda-tanda keletihan sudah muncul. Waktu istirahat ngapain? Bisa melakukan stretching, minum minuman bervitamin, cari angin segar sambil memeriksa kendaraan,” jelas Firman Aulia 

 

error: anda tidak bisa mengambil data web ini !!
Skip to content