Ketika berbicara tentang tips berkendara, kita selalu membicarakan para pengendara, bukan penumpang atau boncenger. Padahal, selain pengendara yang harus tahu tata cara safety riding, penumpang alias boncenger juga harus mengetahui beberapa hal untuk keselamatan mereka.
Mau tahu apa saja tips untuk para boncenger? Yuk simak ulasannya:
Tinggi Badan
Pastikan si boncenger memiliki tinggi badan yang memadai dimana pada saat dia duduk di jok bagian belakang, bobot tubuhnya dapat diletakkan pada foot peg melalui kedua kakinya. Tidak menggantung. Kondisi kaki yang menggantung akan mempengaruhi konsentrasi dan kestabilan si bikers.
Posisi Duduk
Duduklah dengan menghadap ke depan (foward sitting), bukan lateral sitting atau duduk menyamping, terutama pada wanita. Posisi duduk menyamping sangat berbahaya bagi keselamatan karena keseimbangan biker maupun boncenger jadi sangat berkurang meski si boncenger sudah berpegangan.
Sementara posisi duduk menghadap ke depan membuat kestabilan motor meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan pula tingkat keamanan dan keselamatan berkendara.
Menempel
Boncenger harus ‘menyatu’ dengan biker dalam menyikapi berbagai dinamika pergerakan saat berkendara. Itu bisa dilakukan dengan duduk merapat dan tubuh menempel dengan biker.
Kedua tangan si boncenger juga harus melingkari bagian atas pinggul dan kedua lutut harus pula dirapatkan. Karena itu –lagi-lagi– hal ini hanya bisa didapatkan bila si boncenger duduk menghadap ke muka, bukan menyamping.
Pakaian
Bagi boncenger, janganlah menggunakan pakaian yang oversize. Artinya,hindari pakaian yang melambai seperti kebaya atau jas hujan model ponco. Sebab, bagian pakaian yang melambai sering kali masuk ke area roda dan rantai yang bisa membuat si boncenger jatuh atau mengganggu keseimbangan si biker.
Banyak kecelakaan sepeda motor diakibatkan oleh situasi tersebut dengan konsekuensi cedera ringan sampai fatal.
Visibilitas
Boncenger harus mampu dan memiliki visibilitas ke arah pergerakan kendaraan. Visibilitas yang terhalang akan mengurangi kemampuan balancing si boncenger.
Nah, berkurangnya kemampuan balancing si boncenger ini akan mengganggu kualitas aligment dari speed, lane dan balancing si biker yang pada akhirnya jelas akan mengarah kepada keselamatan si boncenger dan biker.
Lalu ada pertanyaan timbul, bagaimana kalau kita harus berkendara bersama anak kita. Apa yang harus dilakukan.
Menurut hemat kami, kalau tidak terpaksa sekali lebih baik tidak membawa anak berkendara dengan sepeda motor. Selain karena urusan safety, asap knalpot yang mengandung racun CO sangat berpengaruh negatif pada si anak.
sumber : otospirit.com