Negara Jepang saat ini sedang mengalami krisis pengemudi muda dan terampil.

Proses Pengiriman Tenaga Kerja Pengemudi ke Jepang dan Perkiraan Gajinya

1. Permintaan Pengemudi di Jepang: Jepang, dengan ekonomi yang kuat dan tingkat urbanisasi yang tinggi, menghadapi krisis tenaga kerja akibat populasi yang menua. Salah satu sektor yang paling terdampak adalah sektor transportasi, termasuk pengemudi truk, bus, taksi, dan kendaraan lainnya. Kebutuhan mendesak ini telah membuka peluang bagi tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia, yang terkenal dengan pengemudi terampil dan pengalaman di berbagai kondisi jalan. Jenis kendaraan yang banyak dicari di Jepang meliputi taksi, truk semi (kategori ringan), dan truk besar (trailer atau kendaraan berat lainnya).

2. Proses Pengiriman Pengemudi:

Proses pengiriman pengemudi ke Jepang melalui beberapa tahapan penting, dari persiapan hingga keberangkatan, melibatkan pelatihan, sertifikasi, hingga pengurusan visa. Berikut adalah langkah-langkah yang umumnya dilakukan:

a. Tahap Persiapan di Indonesia:

  1. Seleksi dan Pendaftaran: Calon pengemudi mendaftar melalui Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang bekerja sama dengan perusahaan transportasi atau logistik di Jepang. Seleksi mencakup tes keterampilan mengemudi, tes kesehatan, serta wawancara.

  2. Pelatihan dan Sertifikasi: Setelah seleksi, pengemudi perlu mengikuti pelatihan tambahan untuk memenuhi standar Jepang. Pelatihan meliputi pengenalan peraturan lalu lintas di Jepang, keterampilan mengemudi defensif, dan keselamatan kerja. Bagi pengemudi truk besar, pelatihan khusus untuk mengoperasikan kendaraan berat sangat penting. Sertifikasi dari lembaga yang diakui seperti BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) diperlukan untuk memastikan mereka memenuhi standar internasional.

  3. Pelatihan Bahasa dan Budaya Jepang: Karena komunikasi menjadi hal penting di Jepang, pelatihan dasar bahasa Jepang dilakukan, khususnya bahasa yang relevan dengan pekerjaan seperti membaca rambu jalan dan berkomunikasi dengan pelanggan atau otoritas setempat. Pelatihan juga mencakup pengenalan budaya kerja Jepang yang disiplin dan profesional.

  4. Proses Visa dan Izin Kerja: Pengemudi yang telah lulus pelatihan kemudian diuruskan visa kerja melalui program Specified Skilled Worker (SSW). Visa ini memungkinkan tenaga kerja asing untuk bekerja di Jepang hingga 5 tahun, dengan kemungkinan perpanjangan. Visa juga mencakup akses ke tunjangan kesehatan dan keselamatan kerja.

b. Tahap Setelah Tiba di Jepang:

  1. Orientasi dan Pelatihan Tambahan di Jepang: Setibanya di Jepang, para pengemudi akan mengikuti orientasi tentang kondisi kerja di perusahaan Jepang. Mereka mungkin juga harus menjalani pelatihan lanjutan atau evaluasi keterampilan untuk memastikan mereka dapat beradaptasi dengan sistem transportasi Jepang.

  2. Penugasan Kerja: Setelah orientasi, pengemudi akan ditempatkan sesuai jenis kendaraan dan kebutuhan perusahaan, baik itu untuk pengemudi taksi, truk semi, maupun truk besar. Kontrak kerja biasanya berlangsung selama 2 hingga 5 tahun, tergantung perjanjian dengan perusahaan.

3. Estimasi Gaji untuk Pengemudi di Jepang:

Gaji pengemudi di Jepang bervariasi tergantung pada jenis kendaraan yang dikemudikan, lokasi kerja, dan pengalaman. Berikut adalah kisaran gaji untuk berbagai jenis pengemudi:

a. Pengemudi Taksi:

  • Gaji Bulanan: ¥200.000 hingga ¥300.000 (sekitar Rp 25 juta hingga Rp 38 juta).
  • Sistem Komisi: Sebagian besar perusahaan taksi di Jepang memberikan sistem komisi berdasarkan jumlah penumpang dan jarak tempuh. Artinya, semakin banyak penumpang yang diangkut, semakin tinggi potensi gajinya.
  • Jam Kerja: Pengemudi taksi biasanya bekerja sekitar 8-10 jam per hari, dengan beberapa di antaranya beroperasi pada malam hari untuk mendapatkan lebih banyak penumpang.

b. Pengemudi Truk Semi atau Kategori Ringan (2-5 ton):

  • Gaji Bulanan: ¥250.000 hingga ¥350.000 (sekitar Rp 32 juta hingga Rp 45 juta).
  • Tugas: Pengemudi truk semi biasanya mengangkut barang-barang dalam jumlah sedang di dalam kota atau antar kota. Mereka juga bertanggung jawab atas pengiriman tepat waktu dan penanganan barang dengan aman.
  • Jam Kerja: Pengemudi truk semi biasanya bekerja sekitar 8-10 jam sehari, tergantung pada jarak pengiriman dan kondisi lalu lintas.

c. Pengemudi Truk Besar (Trailer atau Kendaraan Berat):

  • Gaji Bulanan: ¥300.000 hingga ¥450.000 (sekitar Rp 38 juta hingga Rp 57 juta).
  • Tugas: Pengemudi truk besar bertanggung jawab untuk mengangkut muatan berat, seperti material konstruksi, mesin berat, atau barang-barang industri. Rute yang dilalui biasanya melibatkan antar prefektur dengan jarak yang lebih jauh.
  • Jam Kerja: Karena jarak yang lebih jauh, pengemudi truk besar sering bekerja hingga 12 jam sehari, dengan waktu istirahat yang diatur secara ketat sesuai peraturan keselamatan jalan Jepang.

4. Fasilitas dan Tunjangan:

Selain gaji pokok, pengemudi di Jepang juga menerima berbagai fasilitas, termasuk:

  • Asuransi Kesehatan dan Keselamatan Kerja: Pengemudi mendapatkan asuransi yang meliputi kesehatan, kecelakaan kerja, dan jaminan sosial.
  • Tunjangan Transportasi dan Makan: Beberapa perusahaan memberikan tunjangan tambahan untuk transportasi, makan, dan tempat tinggal.
  • Bonus Tahunan: Di Jepang, bonus dua kali setahun sering diberikan, tergantung kinerja perusahaan dan individu.

5. Tantangan dan Kesempatan:

  • Tantangan: Pengemudi asing di Jepang mungkin menghadapi beberapa tantangan, termasuk adaptasi dengan budaya kerja yang berbeda, standar keselamatan yang ketat, dan peraturan lalu lintas yang unik.
  • Kesempatan: Sebagai negara yang sangat menghargai kerja keras dan keterampilan, pengemudi yang bekerja dengan baik dapat mendapatkan kenaikan gaji dan kesempatan kontrak kerja lebih lama.

Secara keseluruhan, Jepang menawarkan prospek yang cerah bagi tenaga kerja pengemudi, terutama bagi mereka yang siap mengikuti pelatihan yang sesuai dan bersedia beradaptasi dengan lingkungan kerja yang disiplin.

nah anda tertarik silahkan daftar di link dibawah ini  

Eka Jaya Berrindo menginisiasi pertemuan ini. Tampak suasana pertemuan dengan Asosiasi Pengusaha Truk dan Logistik Shizuoka di kota Hamamatsu berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme. Para perwakilan dari 56 perusahaan logistik terkemuka tampak antusias mendengarkan pemaparan dari delegasi Indonesia tentang potensi kerjasama dalam mengatasi krisis pengemudi truk di Jepang. Diskusi berlangsung dinamis, dengan banyak pertanyaan dan usulan yang disampaikan, mencerminkan keinginan kuat dari para pengusaha Jepang untuk segera menemukan solusi praktis atas tantangan yang mereka hadapi.

PERJALANAN KE JEPANG 26 JULI 2024 - 6 Agustus 2024

Ord Training dan APMI serta IP2I

Asosiasi Pelatihan Pengemudi Indonesia (APMI) adalah organisasi yang berfokus pada pengembangan program pelatihan bagi calon pengemudi di Indonesia. APMI berperan dalam meningkatkan kualitas pelatihan mengemudi, memastikan para pengemudi memiliki keterampilan yang diperlukan untuk berkendara dengan aman dan profesional. Mereka juga bekerja sama dengan berbagai institusi untuk memperbarui kurikulum pelatihan sesuai dengan standar internasional.

Perkumpulan Instruktur Penguji dan Pengemudi Indonesia (IP2I) adalah asosiasi yang menaungi para instruktur pengemudi dan penguji di Indonesia. IP2I berfokus pada peningkatan kompetensi para instruktur dan penguji mengemudi, serta mendorong standar profesionalisme dalam pengajaran dan pengujian calon pengemudi. IP2I juga terlibat dalam penyusunan kebijakan dan regulasi terkait pelatihan dan sertifikasi pengemudi di Indonesia.

error: anda tidak bisa mengambil data web ini !!
Skip to content