DEFENSIVE DRIVING TRAINING
Berapa jam anda berada di kendaraan setiap harinya ? atau anda disupiri orang lain ? keduanya tentu mengandung resiko.
Mengutip buku Potret Keselamatan Lalu Lintas di Indonesia 2019, jumlah kecelakaan dan keparahan korban kecelakaan lalu lintas jalan pada 2018 menunjukkan bahwa setiap jam terjadi 12 kejadian kecelakaan dan menyebabkan 3-4 orang meninggal dunia. Artinya ada 1 orang meninggal dunia untuk setiap 3 kejadian kecelakaan lalu lintas jalan di Indonesia. Dan jika setiap jam ada 3-4 korban meninggal, jika dihitung satu hari (24 jam) maka ada lebih dari 70 korban meninggal dunia. Masa depan yang suram, terjadi penurunan daya ekonomi keluarga dan operasional perusahaan menjadi terganggu.
Alasan tersebut diatas lah kenapa seseorang perlu pelatihan Defensive Driving Training. Apa itu ? Praktik mengemudi yang Aman sesuai standar Operasi Kendaraan Bermotor, ANSI / ASSE Z15. 1, dimana mendefinisikan keterampilan mengemudi defensif sebagai ” mengemudi untuk menyelamatkan nyawa, waktu, dan uang, terlepas dari kondisi di sekitar Anda dan tindakan orang lain.”
DEFENSIVE DRIVING L 1
Defensive driving training ini di peruntukan bagi karyawan, tenaga sales, atau siapaun yang mengemudikan mobil. Training DDT L 1 ini selama 1 hari. Disini peserta training akan diberikan dasar dasar pelatihan mengemudi dengan metoda mengutamakan selamat. Lama waktu pelatihan adalah 1 hari. (8 jam). Diharapkan setelah latihan peserta berubah pola pikirnya dengan menerapkan Target Zero Accident..
DEFENSIVE DRIVING L 2
Pada dasarnya DDT L 2 ini sama dengan DDT L2 namun materi defensive driving lebih diperdalam dengan memerdalam materi tentang pengenalan kendaraan, faktor personal, kesiapan kendaraan, 5 cara memandang yang benar, sampai dengan perawatan dan pemeliharaan kendaraan. Training ini diselenggarakan selama 2 hari (16 jam ). Peserta akan pula menjalani practice session off atau close track dan commentary driving..
DDT BUS AND TRUCK
Ordtraining ® membantu Anda memberikan pelatihan pengemudi yang berkualitas dengan fokus pada pengurangan biaya operasional karena hal tidak perlu. Karyawan yang memiliki penguasaan kendaraan yang sempurna dan menerima instruksi intensif mengenai inovasi teknis yang mereka pelajari bagaimana memanfaatkan secara optimal memberikan kontribusi yang sama besar dengan hasil positif sebagai karyawan yang tahu cara menghindari risiko di jalan berdasarkan kehati-hatian dan penghematan berkendara gaya dan dengan demikian meningkatkan keamanan, mengurangi konsumsi dan biaya yang lebih rendah untuk keausan. Ketidakhadiran pengemudi karena sakit juga dapat diminimalkan melalui tindakan pelatihan yang tepat.