Kecelakaan Daihatu Grand Max dengan Primajasa Bus dan Daihatsu Terios 10 April 2024

WE SERVE TO ALIVEAutomotive News Kecelakaan Daihatu Grand Max dengan Primajasa Bus dan Daihatsu Terios 10 April 2024
0 Comments

Kecelakaan di KM 58 Bus Primajasa dan Granmax, 12 Orang Tewas

apakah karena Kelelahan ?

Sebuah kecelakaan tragis terjadi di Tol Jakarta-Cikampek Km 58 pada Senin pagi, tanggal 8 April 2024, mengakibatkan kematian 12 penumpang Gran Max.    

Menurut Wijaya Kusuma, seorang pemerhati keselamatan berkendara, kecelakaan tersebut diduga disebabkan oleh microsleep. Kejadian tersebut melibatkan tiga kendaraan: Gran Max, Terios, dan bus Primajasa.

Jakarta, 10 April 2024,    Kejarian tragis terjadi di KM 58 Cikampek dan menurut keterangan saksi, ledakan terjadi dua kali pada kendaraan Gran Max. Hal ini disebabkan oleh tumpahan bahan bakar minyak (BBM) yang mengenai area mesin yang panas, memicu api yang cepat menjalar ke tangki BBM di bagian belakang sebelah kanan.

Sopir Gran Max, yang diidentifikasi dengan inisial U, diduga telah bekerja melebihi batas kemampuannya. Dampaknya, sopir tersebut mengalami microsleep saat mengemudi, menyebabkan kecelakaan fatal di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Penyidikan menyimpulkan bahwa pada Jumat, 5 April 2024, kendaraan travel ilegal tersebut berangkat sekitar pukul 19:30 WIB dari Ciamis menuju Jakarta untuk menjemput penumpang. Ditemukan bahwa intensitas durasi waktu dan jarak tempuh yang dijalani oleh driver almarhum, U, dengan kendaraan Gran Max ini luar biasa tinggi.

Cerita tragis kecelakaan yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek Km 58 ini tampaknya bermula dari sebuah mobil pribadi yang melaju dari arah Jakarta ke arah timur, melalui jalur contraflow. Sopir dari mobil Granmax tersebut diduga mengalami kelelahan yang sangat parah atau bahkan mengantuk saat mengemudi. Akibatnya, kendaraan tersebut mulai oleng dari jalurnya dan bergerak ke arah yang salah, masuk ke jalur yang seharusnya digunakan oleh kendaraan yang datang dari arah berlawanan.

Ketika mobil Granmax tersebut berada di jalur yang seharusnya digunakan oleh kendaraan yang datang dari arah berlawanan, situasi menjadi sangat berbahaya. Sopir dari mobil yang datang dari arah berlawanan mungkin tidak memiliki waktu cukup untuk bereaksi secara tepat karena kecepatan dan jarak yang terbatas di jalan tol. Maka, tabrakan tak terhindarkan ketika mobil Granmax itu menabrak bus dari arah yang berlawanan.

Dalam sekejap, kecelakaan maut itu pun terjadi. Mobil-mobil yang terlibat dalam kecelakaan tersebut mengalami kerusakan parah. Kondisi di lokasi kecelakaan menjadi kacau dengan serpihan-serpihan kendaraan berserakan di jalan tol. Petugas dan tim penyelamat segera tiba di lokasi untuk memberikan pertolongan kepada korban dan melakukan proses evakuasi.

Sayangnya, kecelakaan ini menelan korban jiwa. Tidak kurang dari 12 penumpang di mobil Granmax tersebut tewas dalam insiden tragis ini. Selain itu, banyak juga yang mengalami luka-luka yang serius dan memerlukan perawatan medis segera.

Setelah kejadian tersebut, masyarakat dan pihak berwenang berusaha untuk mengetahui penyebab pasti dari kecelakaan tersebut. Beberapa saksi mata memberikan kesaksian bahwa sopir mobil Granmax terlihat mengantuk sebelum kecelakaan terjadi. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa microsleep, yaitu tidur singkat yang tidak disadari, mungkin menjadi faktor penyebab kecelakaan tragis ini. Penyelidikan lebih lanjut pun dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Penulis : Wijaya Kusuma S – Pemerhati Keselamatan Berkendara  wijaya@ordtraining.com


error: anda tidak bisa mengambil data web ini !!
Skip to content