ORDTraining bersama IP2I dan APMI bertemu dengan Wakil Dubes Indonesia di Jepang dan Asosiasi Pengusaha Truk dan Logistik di Shizuoka Prefecture Jepang

WE SERVE TO ALIVEMoto Info ORDTraining bersama IP2I dan APMI bertemu dengan Wakil Dubes Indonesia di Jepang dan Asosiasi Pengusaha Truk dan Logistik di Shizuoka Prefecture Jepang

Negara Jepang saat ini sedang mengalami krisis pengemudi muda dan terampil.

Pada tanggal 29 Juli 2024, berlangsung sebuah pertemuan penting di Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo, Jepang, yang membahas salah satu isu mendesak dalam industri transportasi Jepang: krisis pengemudi truk muda dan terampil. Data dari Kementerian Perhubungan Jepang menunjukkan bahwa lebih dari 60% pengemudi truk di negara ini berusia di atas 50 tahun, dengan banyak di antara mereka mendekati usia pensiun. Krisis ini memicu kekhawatiran bahwa jumlah pengemudi muda yang memasuki profesi ini tidak cukup untuk menggantikan mereka yang akan pensiun.

Dalam pertemuan tersebut, hadir beberapa tokoh penting, termasuk Wakil Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Maria Renata Hutagalung, Atase Perhubungan Kedutaan Besar Indonesia, Ikhsandy Wanto Hatta, serta Third Secretary Economic Affairs, Dr. Yusuf Ausiandra. Selain itu, perwakilan dari Asosiasi Pelatihan Pengemudi Indonesia (APMI) dan Perkumpulan Instruktur Penguji dan Pengemudi Indonesia (IP2I) turut serta dalam pembahasan. Dari pihak Jepang, hadir Usami, perwakilan asosiasi perusahaan logistik Shizuoka Prefecture, Hayakawa, CEO Seibu Driving School Shizuoka Prefecture, dan Wanatabe dari Hamamatsu Prefecture.

Pertemuan ini membahas kolaborasi strategis antara Indonesia dan Jepang untuk mengatasi krisis pengemudi truk di Jepang melalui program pelatihan dan sertifikasi yang terstruktur dan terukur. APMI dan IP2I menawarkan pendekatan terpadu dalam melatih dan menguji calon pengemudi truk, dengan tujuan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan industri Jepang, tetapi juga untuk meningkatkan standar kompetensi dan profesionalisme pengemudi truk di Indonesia.

Pertemuan ini menghasilkan sejumlah kesepakatan awal untuk memulai program pelatihan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan industri logistik Jepang, dengan fokus pada rekrutmen dan pelatihan pengemudi muda dari Indonesia. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang yang efektif bagi krisis tenaga kerja di sektor transportasi Jepang, sekaligus membuka peluang kerja yang lebih luas bagi tenaga kerja Indonesia.

Wakil Duta Besar Maria Renata Hutagalung menekankan pentingnya kerjasama ini sebagai wujud sinergi antara kedua negara dalam menghadapi tantangan global di bidang logistik dan transportasi. Sementara itu, Usami dan Hayakawa menyatakan optimismenya terhadap kemitraan ini dan berharap bahwa program yang diusulkan dapat segera direalisasikan demi keberlanjutan industri logistik di Jepang.

Kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan ini menandai langkah awal yang signifikan dalam hubungan bilateral Indonesia-Jepang, khususnya dalam bidang transportasi dan pengembangan sumber daya manusia. Kedua pihak berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi dan kerjasama lebih lanjut guna memastikan keberhasilan program ini.

Setelah pertemuan awal di Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo, agenda kerjasama antara Indonesia dan Jepang dalam sektor logistik dan transportasi berlanjut dengan serangkaian pertemuan penting di Shizuoka Prefecture, khususnya di kota Hamamatsu. Pertemuan ini dihadiri oleh Asosiasi Pengusaha Logistik dan Truk, yang melibatkan 56 perusahaan terkemuka di wilayah tersebut.

Dalam pertemuan ini, para pemimpin perusahaan logistik membahas tantangan yang dihadapi dalam sektor transportasi, terutama terkait kekurangan pengemudi truk muda dan terampil. Mereka menyambut baik inisiatif yang diusulkan oleh Asosiasi Pelatihan Pengemudi Indonesia (APMI) dan Perkumpulan Instruktur Penguji dan Pengemudi Indonesia (IP2I) untuk menghadirkan program pelatihan yang dapat menyediakan tenaga kerja terampil dari Indonesia. Para pengusaha ini menunjukkan minat yang besar untuk bekerja sama, melihat peluang untuk memanfaatkan tenaga kerja yang sudah terlatih dengan standar yang sesuai dengan kebutuhan industri Jepang.

Setelah pertemuan di Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo pada 29 Juli 2024, delegasi melanjutkan rangkaian kunjungan dan diskusi penting dengan berbagai pihak terkait di Jepang, sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat kerjasama dalam menghadapi krisis pengemudi truk yang sedang dihadapi Jepang.

Pertemuan pertama dalam rangkaian ini dilakukan dengan Asosiasi Pengusaha Logistik dan Truk di Prefektur Shizuoka, khususnya di kota Hamamatsu, yang dihadiri oleh perwakilan dari 56 perusahaan logistik terkemuka. Dalam diskusi ini, delegasi Indonesia menyampaikan potensi kontribusi tenaga kerja pengemudi muda dari Indonesia untuk mengisi kekosongan yang terjadi di Jepang, serta memperkenalkan program pelatihan dan sertifikasi yang diusung oleh Asosiasi Pelatihan Pengemudi Indonesia (APMI) dan Perkumpulan Instruktur Penguji dan Pengemudi Indonesia (IP2I). Perusahaan-perusahaan di Hamamatsu menyambut positif inisiatif ini, mengingat semakin mendesaknya kebutuhan akan tenaga kerja pengemudi yang terampil dan siap kerja.

Rangkaian pertemuan kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke beberapa sekolah mengemudi terkemuka di Jepang. Kunjungan pertama dilakukan di Seibu Driving School, Shizuoka Prefecture, di mana delegasi diterima dengan hangat oleh CEO Hayakawa. Di sini, delegasi Indonesia mendapat kesempatan untuk melihat langsung fasilitas dan metode pengajaran yang digunakan di sekolah mengemudi ini, yang telah menghasilkan banyak pengemudi profesional di Jepang.

Selanjutnya, delegasi mengunjungi Hamagaya Driving School yang juga berada di Prefektur Shizuoka. Di Hamagaya, delegasi bertukar pikiran dengan instruktur dan manajemen sekolah mengenai tantangan dan peluang dalam mendidik generasi pengemudi truk berikutnya, baik di Jepang maupun Indonesia. Diskusi ini menekankan pentingnya pendekatan yang adaptif dan teknologi yang inovatif dalam pelatihan mengemudi.

Kunjungan terakhir dilakukan di Chuoh Technical School yang terletak di Chiba, di mana delegasi bertemu dengan Hidenori Kotani, seorang tokoh penting dalam industri pelatihan pengemudi di Jepang. Pertemuan dengan Kotani sangat produktif, di mana berbagai gagasan dan strategi dikemukakan untuk memperkuat program pelatihan yang akan diimplementasikan, serta bagaimana program ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik industri logistik Jepang.

Suasana pertemuan dengan Asosiasi Pengusaha Truk dan Logistik Shizuoka di kota Hamamatsu berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme. Para perwakilan dari 56 perusahaan logistik terkemuka tampak antusias mendengarkan pemaparan dari delegasi Indonesia tentang potensi kerjasama dalam mengatasi krisis pengemudi truk di Jepang. Diskusi berlangsung dinamis, dengan banyak pertanyaan dan usulan yang disampaikan, mencerminkan keinginan kuat dari para pengusaha Jepang untuk segera menemukan solusi praktis atas tantangan yang mereka hadapi.

PERJALANAN KE JEPANG 26 JULI 2024 - 6 Agustus 2024

Ord Training dan APMI serta IP2I

Asosiasi Pelatihan Pengemudi Indonesia (APMI) adalah organisasi yang berfokus pada pengembangan program pelatihan bagi calon pengemudi di Indonesia. APMI berperan dalam meningkatkan kualitas pelatihan mengemudi, memastikan para pengemudi memiliki keterampilan yang diperlukan untuk berkendara dengan aman dan profesional. Mereka juga bekerja sama dengan berbagai institusi untuk memperbarui kurikulum pelatihan sesuai dengan standar internasional.

Perkumpulan Instruktur Penguji dan Pengemudi Indonesia (IP2I) adalah asosiasi yang menaungi para instruktur pengemudi dan penguji di Indonesia. IP2I berfokus pada peningkatan kompetensi para instruktur dan penguji mengemudi, serta mendorong standar profesionalisme dalam pengajaran dan pengujian calon pengemudi. IP2I juga terlibat dalam penyusunan kebijakan dan regulasi terkait pelatihan dan sertifikasi pengemudi di Indonesia.

error: anda tidak bisa mengambil data web ini !!
Skip to content